Sektor peternakan merupakan salah satu potensi Kalimantan Selatan yang terus didorong untuk dikembangkan guna memberikan kontribusi bagi sektor perekonomian di daerah ini. Kebijaksananan pembangunan dan pengembangan sub sektor ini tentu saja tetap bertitik tolak pada Agenda dan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2005-2010 yang telah ditetapkan yaitu “Revitalisasi Pertanian” dan arahan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Kalimantan Selatan dengan memperhatikan lingkungan strategik regional menuju Kalimantan Selatan yang TERSENYUM (Tertib, Sejuk, Nyaman, Unggul dan Maju).
Sesuai dengan potensi dan kondisi daerah, Provinsi Kalimantan Selatan sampai saat ini masih mengandalkan sektor pertanian sebagai penopang perekonomian daerah, karena kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian regional masih yang terbesar dibandingkan dengan sektor lain. Kontribusi sektor pertanian terhadap total PDRB Kalimantan Selatan Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2006 sebesar 22,77%, diantaranya sebesar 1,64% berasal dari sub sektor peternakan.
Dari hasil pencapaian populasi ternak di Kalimantan Selatan selama empat tahun terakhir ini, khususnya mencermati perkembangan dari tahun 2006 sampai dengan Juni 2009 sektor ini mengalami pertumbuhan yang menggembirakan. Artinya target sasaran teknis yang ditetapkan telah dapat dicapai , bahkan kenaikan angka populasi ternak terus meningkat rata-rata 4,50 % per tahun. Keberhasilan sektor peternakan ini meliputi jenis ternak besar, kecil dan unggas, yang dapat digambarkan melalui tabel berikut ini berikut :
No. | Jenis Ternak | Tahun 2006 | Tahun 2007 | Tahun 2008 | Tahun 2009*) | Trend (%) |
1. | Ternak Besar | 236.240 | 245.268 | 254.728 | 260.318 | 4,07 |
2. | Ternak Kecil | 118.783 | 122.667 | 127.525 | 130.405 | 3,91 |
3. | Unggas | 36.078.473 | 38.905.874 | 39.307.685 | 41.066.231 | 5,52 |
Jumlah | 36.433.496 | 39.273.809 | 39.689.938 | 41.456.954 | 4,50 |
*)Angka sementara
Produksi daging dari berbagai jenis ternak maupun telur di Kalimantan Selatan dalam beberapa tahun terakhir ( 2006 s.d 2009 ) pada umumnya cukup menggembirakan. Hal ini terlihat jelas pada tabel berikut yang menunjukkan pertumbuhan produksi berbagai jenis ternak, yaitu :
Produksi berbagai Jenis Ternak.
(ribuan kg)
No. | Jenis Ternak | 2006 | 2007 | 2008 | 2009 |
1. | Ternak Besar | 7.095 | 6.345 | 6.790 | 7.022 |
2. | Ternak Kecil | 487 | 436 | 562 | 646 |
3. | Unggas | 40.792 | 39.990 | 49.516 | 53.336 |
4. | Telur | 42.710 | 42.637 | 49.496 | 52.691 |
J u m l a h | 91.084 | 89.408 | 106.364 | 113.695 |
Produksi daging tersebut diatas pada umumnya diperuntukan untuk konsumsi dalam daerah, dan sebagian daging unggas di pasarkan ke luar daerah.
Kemudian kalau dilihat dari tingkat konsumsi masyarakat terhadap kebutuhan daging dan telur memang masih tergolong rendah. Realisasi konsumsi daging, telur dan susu perkapita pertahun pada tahun 2006 masing-masing baru 9,67 kg (92,01 %) 10,17 kg dan 0,09 kg (1,80 %). Kendatipun demikian, angka pertumbuhan konsumsi daging dan telur ini setiap tahunnya mengalamai peningkatan yang cukup signifikan, hal ini terlihat jelas pada tabel beikut :
Konsumsi Daging dan Telur
No. | Konsumsi Daging & Telur | Tahun 2006 | Tahun 2007 | Tahun 2008 | Tahun 2009*) | Trend (%) |
1. | Daging semua ternak | 31.199 | 34.015 | 38.764 | 20.948 | 8,08 |
2. | Telur ayam & itik | 32.815 | 32.661 | 38.882 | 20.639 | 6,16 |
J u m l a h | 64.014 | 66.676 | 77.646 | 41.587 | 7,10 |
*) Angka sementara sampai dengan bulan Juli 2009
Walau tingkat konsumsi masyarakat terhadap daging dan telur memang menunjukkan trend kenaikan, tetapi produksi daging dan telur di Kalimantan Selatan masih mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat (supply – demand) sebagaimana gambaran pada tabel antara berikut :
Supply Demand
(Produksi - Konsumsi) (ribuan kg)
Daging Ternak dan Telur | Produksi 2006 | Konsumsi 2006 | Selisih 2006 | Produksi 2007 | Konsumsi 2007 | Selisih 2007 |
Ternak Besar | 7.095 | 6.660 | 435 | 6.345 | 5.859 | 486 |
Ternak Kecil | 487 | 596 | (109) | 436 | 562 | (116) |
Unggas | 40.792 | 31.199 | 9.593 | 39.990 | 34.014 | 5.976 |
Telur | 42.710 | 32.815 | 9.895 | 42.637 | 32.661 | 9.976 |
J u m l a h | 91.084 | 71.270 | 19.418 | 89.408 | 73.086 | 16.322 |
Daging Ternak dan Telur | Produksi 2008 | Konsumsi 2008 | Selisih 2008 | Produksi 2009 | Konsumsi 2009 | Selisih 2009 |
Ternak Besar | 6.790 | 6.236 | 554 | 7.022 | 6.432 | 590 |
Ternak Kecil | 652 | 674 | (112) | 646 | 753 | (107) |
Unggas | 49.516 | 38.764 | 10.752 | 53.336 | 42.433 | 10.903 |
Telur | 49.496 | 38.882 | 10.614 | 52.691 | 42.741 | 9.950 |
J u m l a h | 106.364 | 84.556 | 21.808 | 113.695 | 92.359 | 21.3362 |
Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Peternakan terus berperan aktif untuk mendorong dan mengembangkan sektor peternakan di daerah ini. Berbagai kebijakan dilakukan secara maksimal untuk menciptakan usaha yang kondusif baik bagi peternak, maupun bagi investor yang bersedia menanmkan modalnya di Kalimantan Selatan. Untuk mengakselerasikan pembangunan sektor ini terutama dalam rangka mewujudkan visi pembangunan peternakan, yaitu Terwujudnya Kalimantan Selatan sebagai daerah sumber bibit sapi potong tahun 2010, pemerintah konsisten menyusun berbagai kebijakan. Langkah-langkah tersebut meliputi upaya yang maksimal memacu pembangunan peternakan dan meningkatkan perannya sebagai peng-hasil protein bernilai tinggi melalui peningkatan produksi ternak, upaya pengamanan ternak, peningkatan fasilitas kredit, dan intensitas penyuluhan kepada peternak. Disamping itu, aspek kesejahteraan peternak tetap menjadi perhatian dengan mendorong peningkatan pendapatan melalui upaya peningkatan kualitas dan produktis sumber daya masyarakat peternak.
Sementara ini perkembangan ternak pemerintah tetap diupayakan untuk ditingkatkan, Hal ini sebagaimana dilihat dari perkembangan ternak pemerintah sebagai berikut :
Perkembangan Ternak Pemerintah
(ekor)
No. | Jenis Ternak | Tahun 2006 | Tahun 2007 | Tahun 2008 | Tahun 2009*) | Trend (%) |
1. | Ternak Besar (sapi bali, PO & brahman cross) | 14.235 | 16.767 | 18.933 | 19974 | 11,00 |
2. | Ternak Kecil (kambing PE) | 1.361 | 1.411 | 1.437 | 1.450 | 1,86 |
3. | Ternak Unggas (itik Alabio) | 6.965 | 9.243 | 9.743 | 10.391 | 13,30 |
J u m l ah | 22.611 | 27.371 | 30.113 | 31.815 | 11,06 |
Untuk melaksanaan kegiatan program pembangunan peternakan di Kalimantan Selatan, telah ditunjang dengan kegiatan yang dibiayai oleh APBN dan APBD Provinsi. Alokasi anggaran Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun anggaran 2008 dari dana APBD Provinsi berupa Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung, untuk Belanja Langsung (Rutin dan Pembangunan) sebesar Rp. 16.562.245.000,- dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 5.987.584.461,-. Sedangkan alokasi dana APBN (Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan) sebelum dipangkas/revisi 15% sebesar Rp. 8.643.793.000,- dan setelah revisi menjadi Rp. 8.019.725.000,-.
Realisasi pelaksanaan kegiatan bersumber dari APBD Provinsi dan APBN adalah untuk APBD Provinsi Belanja Tidak Langsung, realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan 97,15%, untuk Belanja Langsung realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan 97,21%. Sebagai perbandingan, maka selama empat tahun terakhir ini dana APBD yang dialokasikan untuk Dinas Peternakan maupun unit pelaksana teknisnya adalah sebagai berikut :
Anggaran Dinas Peternakan
(jutaan rupiah)
No. | Jenis Ternak | Tahun 2006 | Tahun 2007 | Tahun 2008 | Tahun 2009*) | Trend (%) |
1. | Dinas Peternakan | 12.350,00 | 14.431,62 | 16.562,25 | 13.100,00 | 1,52 |
2. | SNAKMA | 600,00 | 1.846,23 | 2.456,23 | 7.595,00 | 291,45 |
3. | BIBD | 500,00 | 1.308,28 | 1.100,00 | 1.700,00 | 60,00 |
J u m l a h | 14.450,00 | 17.586,86 | 20.118,48 | 22.395,00 | 13,74 |
BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
• Berdasarkan SK Mentan nomor : 2540/Kpts/PD.610/VI/2009 tentang Pernyataan Pulau Kalimantan Bebas Brucellosis, Prov. Kalsel dinyatakan sebagai “zona bebas brucellosis”.
• Sesuai Surat Edaran Menteri Pertanian nomor : 257/PD.620/M/11/2007 tanggal 5 November tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Hewan Menular Avian Ifluenza (AI) atau Flu Burung, Prov. Kalsel termasuk dalam “zona low incidence” atau resiko rendah terhadap kejadian HPAI.
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASY. VETERINER Tahun 2006 s.d. 2008
• Pembangunan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) 4 unit (sebelumnya 11 unit)
• Pembangunan Check Point (Pos Pengawasan Ternak) 4 unit
• Pembangunan Klinik Kesehatan Hewan di Banjarbaru 1 unit
• Pembangunan Kios Daging sebanyak 9 unit
• Pembangunan Rumah Potong Unggas (RPU) di Banjarbaru 1 unit
• Fasilitasi Peralatan RPU di Kab. Tanah Laut dan Kota Banjarbaru sebanyak 2 (dua) unit
• Pembangunan Penampungan unggas dengan kapasitas 50 ribu ekor di Banjarmasin
Prospek peluang usaha sektor peternakan di Kalimantan Selatan menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan bisnis disektor ini mengalami kenaikan rata-rata 11,00 % per tahun. Kenaikan yang signifikan terutama dirasakan pada perusahaan Inti – Broiler dan perusahaan Pembibitan dan Penetasan. Sebagai gambaran dapat dilihat pada tabel berikut :
• Berdasarkan SK Mentan nomor : 2540/Kpts/PD.610/VI/2009 tentang Pernyataan Pulau Kalimantan Bebas Brucellosis, Prov. Kalsel dinyatakan sebagai “zona bebas brucellosis”.
• Sesuai Surat Edaran Menteri Pertanian nomor : 257/PD.620/M/11/2007 tanggal 5 November tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Hewan Menular Avian Ifluenza (AI) atau Flu Burung, Prov. Kalsel termasuk dalam “zona low incidence” atau resiko rendah terhadap kejadian HPAI.
PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASY. VETERINER Tahun 2006 s.d. 2008
• Pembangunan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) 4 unit (sebelumnya 11 unit)
• Pembangunan Check Point (Pos Pengawasan Ternak) 4 unit
• Pembangunan Klinik Kesehatan Hewan di Banjarbaru 1 unit
• Pembangunan Kios Daging sebanyak 9 unit
• Pembangunan Rumah Potong Unggas (RPU) di Banjarbaru 1 unit
• Fasilitasi Peralatan RPU di Kab. Tanah Laut dan Kota Banjarbaru sebanyak 2 (dua) unit
• Pembangunan Penampungan unggas dengan kapasitas 50 ribu ekor di Banjarmasin
Prospek peluang usaha sektor peternakan di Kalimantan Selatan menunjukkan kondisi yang menggembirakan. Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan bisnis disektor ini mengalami kenaikan rata-rata 11,00 % per tahun. Kenaikan yang signifikan terutama dirasakan pada perusahaan Inti – Broiler dan perusahaan Pembibitan dan Penetasan. Sebagai gambaran dapat dilihat pada tabel berikut :
Bisnis Peternakan
(unit)
No. | Perusahaan Peternakan | Tahun 2006 | Tahun 2007 | Tahun 2008 | Tahun 2009*) | Trend (%) |
1. | Perusahaan Inti-Broiler | 10 | 13 | 15 | 17 | 17,50 |
2. | Peternakan Ayam Petelur | 11 | 11 | 11 | 11 | 0,00 |
3. | Perusahaan Pembibitan & Penentasan | 3 | 3 | 5 | 6 | 12,50 |
4. | Perusahaan Sapi Perah | 1 | 1 | 1 | 1 | 0,00 |
5. | Pabrik Pakan | 0 | 0 | 1 | 1 | 25,00 |
J u m l a h | 25 | 28 | 33 | 36 | 11,00 |
PETERNAKAN
• Unggas : berdirinya pabrik pakan, breeding centere, hatchery, rumah potong unggas dengan daging beku
• Sapi potong : munculnya pengusaha perbibitan (PT. Adaro) dan fattening skala menengah
• Pendukung : kepercayaan perbankan dan BUMN terhadap peternakan dalam pem-bangunan peternakan
Untuk mendorong masyarakat dalam pengembangan sector peternakan di daerah, Pemerintah terus berupaya melakukan pembinaan, khususnya kelompok-kelompok Tani Ternak. Usaha-usaha tersebut diantaranya dengan melibatkan kelompok tani ternak dalam kegiatan lomba Kelompok Agribisnis Peternakan Nasional. Pada tahun 2008 ada beberapa prestasi yang diraih kelompok Tani Ternak sebagai berikut :
• Unggas : berdirinya pabrik pakan, breeding centere, hatchery, rumah potong unggas dengan daging beku
• Sapi potong : munculnya pengusaha perbibitan (PT. Adaro) dan fattening skala menengah
• Pendukung : kepercayaan perbankan dan BUMN terhadap peternakan dalam pem-bangunan peternakan
Untuk mendorong masyarakat dalam pengembangan sector peternakan di daerah, Pemerintah terus berupaya melakukan pembinaan, khususnya kelompok-kelompok Tani Ternak. Usaha-usaha tersebut diantaranya dengan melibatkan kelompok tani ternak dalam kegiatan lomba Kelompok Agribisnis Peternakan Nasional. Pada tahun 2008 ada beberapa prestasi yang diraih kelompok Tani Ternak sebagai berikut :
Lanjutan Kelompok Tani Ternak Berprestasi
Tahun | Nama dan Alamat Kelompok Ternak | Prestasi |
2008 | Kelompok ternak Itik "USAHA BAHAGIA", ds.Sei Duriat Tengah, kec. Babirik, kab.HSU | Juara 2 Tingkat Nasional kelompok ternak itik |
Kelompok Ternak Kambing "SRI SIDA", ds Sumber Wangi, Kec. Karang Bintang, Kab. Tanah Bumbu | Peringkat 10 besar Tingkat Nasional Kelompok ternak kambing-domba |
Sedangkan dalam kegiatan Kontes Ternak maupun Kelompok Tani Ternak berprestasi, dalam beberapa tahun terakhir ini meliputi :
Kontes Ternak Tahun 2007
Nama dan Alamat | Prestasi |
Sapi PO milik Bp. Abdul Hasan, ds. Hamalau, Kec. Sungai Tengah, Kab. Hulu Sungai Selatan | Juara I Nasional Sapi Bibit Betina |
Sapi PO Jantan milik Bp. Jaming, ds. Pantai Hambawang, Kab. Hulu Sungai Tengah | Juara II Nasional Sapi PO Jantan |
Tahun | Nama dan Alamat Kelompok Ternak | Prestasi |
2006 | Kelompok Ternak Itik "HARAPAN BAHAGIA", ds. Murung Pandan, Kac. Sei Pandan, Kab. HSU. | Juara 2 Tingkat Nasional Kelompok ternak Unggas. |
Kelompok Sapi Potong "MULIA JAYA", ds. Kolam Makmur, Kec Wanaraya, Kab. Barito Kuala. | Peringkat 10 besar Tingkat Nasional Kelompok Ternak Sapi Potong. | |
2007 | Kelompok Ternak Itik "BINA BERSAMA", ds. Teluk Masjid, Kec. Danau Panggang, Kab. HSU. | Peringkat 10 besar Tingkat Nasional Kelompok Ternak Itik. |
Kelompok Kambing "MAJU BERSAMA", ds A.Yani Kec. Binuang, Kab. Tapin. | Peringkat 5 besar Tingkat Nasional Kelompok Ternak Kambing-Domba. | |
Kelompok Sapi Potong "TUNAS MUDA", ds. Banua Tengah, Kec. Takisung, Kab. Tanah Laut. | Peringkat 10 besar Tingkat Nasional Kelompok Ternak Sapi Potong |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar